Management Broiler

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Breeding Farm (Parent Stock)

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Day old Chick

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Vaksin in Hatchery

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Brooding Management

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Tampilkan postingan dengan label PENGOBATAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PENGOBATAN. Tampilkan semua postingan

Mengenal Antibiotika

0 komentar

Mengenal Antibiotika

Antibiotik adalah suatu kimiawi species yang berasal dari atau diproduksi oleh mikro organisme hidup dimana dengan jumlah konsentrasi kecil mampu menghambat proses-proses kehidupan organisme lain.
Klasifikasi Antibiotika
1. Menurut biosintetika
2. Menurut Spektrum aktivitas
3. Menurut mekanisme kerja
4. Menurut struktur kimia

1. Antibiotika menurut Biosintesanya
*Derivat asam amino

o Cycloserine
o Chloramphenicol
o Penicillin
o Cephalosporine
*Derivat Karbohidrat
• Streptomycin
• Kanamycin
• Neomycin
• Paromomycin
*Derivat Acetat dan propionat
• Tetracyclin
• Kelompok antibiotik mikrolida
• Kelompok antibiotik Polyene
*Derivat macam-macam
• Novobiocin
• Puromycin
• Rivamycin
2. Antibiotik menurut spectrum aktivitas
*Spektrum luas
• Beberapa penicillin (ampicilin, Carbenicilin, amoxilin)
• Cephaloridine
• Chloramphenicol
• Rifamycin
• Nucleolidin
• Tetracyclin
• Sparsomycin
• Pikromycin
• Cuprimycin
*Predominan aktif terhadap gram positif
• Kebanyakan penicilin (Benzylpenicilin, Cloxocilin, Dicloxacilin, Phenbenicilin, Pheneticilin, Oxacilin)
*Predominan aktif terhadap Gram negative
• Colistin
• Streptomycin
• Bicyclomycin
• Polimyxcin
• Sulfomyxcin
*Predominan aktif terhadap mikrobacteri
• Cycloserine
• Rifampin
• Capreomycin
• Streptomycin
• Viomycin
• Decoynine
*Antibiotik anti amuba
• Fumagilin
• Promomycin
• Puromycin
*Antibiotik anti neoplastik
• Adriamycin
• Porfiromycin
• Mycophonolic acid
• Azaserine
• Pactamycin
• Phleomycin
• Neomycin
• Carsonophylin
• Streptonigarin
• Dactinomycin
• Chromomycin
• Sartomycin
3. Antibiotika menurut mekanisme kerja
*Antibiotik yang menghambat biosintesa enzim-enzim
• Penicilin
• Cephalosporin
• Cycloserine
• Fosfomycin
*Antibiotik yang bergabung dengan molekul-molekul carier
• Bacitracin
*Antibiotik yang bergabung dengan substrat-substrat
• Vancomycin
• Ristocentine
• Ristomycin
*Antibiotik yang berpengaruh terhadap fungsi membrane sitoplasma
1. Yang merusak organisasi membran plasma
a. Antibodi polipeptide
Kerja: merusak organisasi struktur membran sel, sehingga fungsi membran sebagai barier hilang. Akibatnya ion-ion yang seharusnya berada di luar sel memasuki sel
Contoh:
• Tyracidin
• Polimixin
b. Antibodi polyene
Antibodi ini mengikat membran plasma yang terdiri dari sterol, Antibodi ini bekerja terhadap fungi.
Contoh:
• Mystatin
• Amphotericin B
2. Yang menyebabkan perubahan spesifik dalam permeabilitas membrane terhadap kation.
Contoh:
• Gramicidin,
• Actins,
• Monensin.
3. Yang menghambat enzim yang terikat pada membran yang berperan dalam transfer energi
Contoh:
• Oligomycin
4. Antibiotik menurut struktur kimia
*Antibiotik macrolide
antibiotik jenis ini dihasilkan oleh species streptomyces. Disebut makro (besar). Lide karena mempunyai lacton dan macroglycin pada struktur kimianya. Contoh ;
• Erythromycin pada infeksi : streptococci, staphylococci
• Spiramycin untuk pengobatan pneumonia.
• Tylosin untuk penanganan CRD pada ayam
• Kitassamycin
• Oleandomycin
*Antibiotika polypeptida
• Colistin
• Piolimixin B
• Bacitracin
• Thiostrepton
• Gramicidin
*Antibiotilk polyene
Antibiotik jenis ini tidak aktif terhadap bacteri dan rickettsia tapi aktif terhadap fungi
• Nyastin
• Amphotericin B
• Candicidin

Sekilas Mengenai Sulfonamida

0 komentar

Sekilas Mengenai Sulfonamida

Sulfonamida merupakan salah satu kemoterapeutika yang pertama kali digunakan secara sistemik untuk melakukan pengobatan dan pencegahan terhadap penyakit infeksi pada manusia. Sulfonamida merupakan salah salah satu kelompok obat yang penting pada penanganan kasus infeksi saluran kencing, malaria, koksidiosis dll.
Mekanisme kerja sulfonamid:
Banyak ditemukan teori, tetapi yang paling banyak dianut yaitu woods dan fildes yang berdasarkan antagonis antara PABA (paraamino Benzoic Acid) dengan sulfa sehingga penggunaan PABA oleh bacteri dihambat oleh sulfa.
Bakteri yang sensitive terhadap sulfa yaitu
Streptococci, pyogenes grup, pneumotokus, B.anthraks, C. diphtheria, h.Influenza, H.Ducroyi, brucella, v.cholera, P.pestis, nocardia, actinomycetes, donovaria granulomatis dan virus-virus penyebab trakoma, limfogranuloma venereum dan inclution conjunctivitis.
Mikroba yang tidak dihambat antara lain:
Pasteurella tolurensis, H. Pertossis, Leptospira, borellia, treponema, M. tubercullosis, M. Leprae, Ricketsia, Amoeba, Plasmodia, candida, fungus dan virus.
Resistensi Bakteri
Bacteri yang mula-mula sensitif dapat menjadi resisten, misal; gonokokus resisten terhadap Sulfapirimidin. Resistensi ini biasanya bersifat persisten dan irreversible, tetapi tidak disertai dengan resisitensi silang terhadap kemoterapeutik lain. Menurut woods resistensi terjadi karena kesanggupan bacteri mensisntesis PABA meningkat atau mungkin disebabkan karena perubahan susunan enzim bacteri berupa peninggian daya merusak obat, produksi antagonis obat yng meninggi. Akibat terjadinya resistensi ini sering timbul kegagalan pengobatan penyakit infeksi terutma yang disebabkan oleh gonokokus, staphylococus, meningococus, streptococcus, hemolytikus dan beberapa shigella dysentriae
Untuk mencegah resistensi dianjurkan :
1. Gunakan dosis yang cukup tinggi
2. Pengobatan secepat mungkin, segera sesudah diagnosis ditegakkan
3. Gunakan obat ini hanya bila merupakan obat terpilih untuk penyakit yang diobati
4. Bila perlu diberikn kombinasi pengobatan

Jenis-Jenis Sulfonamida
Dapat menembus barier otak
• Sulfadiazin
• Sulfamerazin
• Sulfadimidin
• Sulfanilamid
• Sulfafurazol
• Sulfa metal fenazol

Sulfonamid “gut active”
Sulfonamid “gut active” adalah jenis sulfonamida yang proses absorpsi di dalam usus sedikit (sukar), sehingga efeknya hanya untuk infeksi mukosa saluran superficial.
Sulfonamid “Gut active” yang penting ialah:
• Sulfaguanidin
• Ftalilsulfatiazol
• Suksinil sulfatiazol
• Ftalil sulfasetamid
Berdasarkan kecepatan absorpsi dan eksresi, sulfonamid dibagi menjadi empat golongan:
Sulfonamid dengan absorpsi dan eksresi cepat, antara lain:
• Sulfodiazin
• Sulfamerazin
• Sulfametazin
• Sulfasoksazol
Sulfonamid dengan absorpsi cepat dan eksresi lambat, antara lain;
• Sulfametoksipiridosin
• Sulafadimetoksin
• Sulfa ini kerjanya panjang
Sulfonamid yang hanya sedikit diabsorpsi oleh usus, antara lain;
• Suksinil sulfatiazol
• Ftalil sulfatiazol
• Sulfaguanidin
Sulfonamid yang digunakan untuk maksud-maksud khusus, antara lain;
• Sulfosomidin
• Sulfasetamid
• Perak sulfadiazine
Sulfonamide long acting
• Sulfametoksipiridozin
• Sulfametoksin
• Sulfasomizol
• Sulfametoksazol
• Sulfametoksidiazin
• Sulfadimetoksin
Sufonamid ultra long acting
• Sulfadoksin
• Sulfametoksipirazin

PRINSIP PENGOBATAN

0 komentar

PRINSIP PENGOBATAN

Pemberian obat-obatan (kemoterapeutika) pada ternak bertujuan untuk mengatasi serangan penyakit. Pengobatan hanya digunakan setelah usaha pencegahan dan pengendalian penyakit terlaksana dengan baik.

Pertimbangan penting untuk membantu pengobatan ternak secara efektif yang dapat diikuti, antara lain adalah (1) diagnosis harus ditegakkan dengan isolasi dan identifikasi penyebab penyakit melalui pemeriksaan mikrobiologis (2) bibit penyakit harus peka terhadap obat terpilih (3) obat-obatan diberikan berdasarkan dosis dan waktu pemberian yang tepat yang sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuat obat (4) harus dilakukan kontrol respon ternak terhadap obat yang telah diberikan (5) pengobatan hanya dilakukan apabila diproyeksikan masih menguntungkan (6) harus mengetahui dan mematuhi waktu henti obat (withdrawl time), untuk menghindari residu obat.

Penggunaan antibiotik di bidang peternakan sudah sangat luas, baik sebagai imbuhan pakan maupun untuk tujuan pengobatan. Dampak yang ditimbulkan bisa menguntungkan atau merugikan tergantung dari berbagai faktor, termasuk dosis, route pemberian, dan sering tidaknya antibiotik jenis tertentu digunakan.

 

Kesehatan unggas © 2011 Design by Drh. Gusti Made | Sponsored by Gusti Nyoman S.Kom