INFECTIOUS BRONCHITIS pada Unggas
Nama lain: Infectious Avian Nephrosis, Infectious Bronchitis Nephritis atau Uremia, merupakan penyakit yang sangat menular pada ayam yang ditandai dengan penurunan produksi dan kualitas telur. Kerugian ekonomi yang diakibatkan cukup besar apalgi jika diperparah oleh infeksi sekunder Mycoplasma spp atau E. coli.
Etiologi
Agen penyebab IB adalaah virus IB yang dimasukkan ke dalam genus Coronavirus dari family Coronaviridae.
Materi genetik virus tersusun atas RNA beruntai tunggal (ss-RNA) yang di sebelah luarnya dilapisi oleh capsid dan amplop.
Patogenesa
Masa inkubasi penyakit ini sangat pendek antara 18-36 jam. Bentuk respirasi ditandai dengan tracheitis dan bronchitis akibat pertambahan banyaknya virus di dalam mukosa, selanjutnya dalam trachea, saluran hidung dan sinus terdapat eksudat serus, katarhal atau caseus.
Cara Penularan
Penyakit ini cepat menular diantara ayam dalam satu kelompok. Umumnya penularan terjadi melalui pernafasan. Virus terutama dikeluarkan dari saluran pernafasan dan ginjal. Virus akan menyebar dari satu peternakan ke peternakan lain melalui udara sehingga penularan dalam jarak 1100 meter dapat terjadi.
Faktor predisposisi yang memperburuk kondisi ayam yang terinfeksi IB adalah infeksi dari Mycoplasma gallisepticum.
Morbiditas dan Mortalitas
Semua ayam dalam satu flok dapat terserang, mortalitas sangat bervariasi tergantung dari dosis dan strain virus, umur ayam terserang dan faktor lingkungan. Mortalitas umumnya kurang dari 1 %, tetapi pada kasus berat dapat mencapai 25 % terutama pada ayam kurang dari 6 minggu bahkan dapat mencapai 80 %.
Gejala Klinis
Masa inkubasi 18-36 jam tergantung dosis dan cara infeksi. Ayam terserang ditandai dengan gejala pernafasan seperti sesak, leleran dari hidung, mata berair, kadang-kadang sinus bengkak. Ayam tampak depresi dan bergerombol pada sudut kandang. Berat badan dan konversi pakan turun secara nyata.
Pada ayam yang sedang bertelur ditandai dengan penurunan produksi dan kualitas telur. Produksi turun sampai 25 %, kulit menjadi lunak dan kasar, bentuk tidak teratur, albumin sangat tipis dan encer sehingga batas antara kuning telur dan albumin tidak jelas.
Bronchus terdapat exudate cheesy
Diagnosa
Penyakit ini dapat didiagnosa berdasarkan epidemiologis, gejala klinis dan patologis serta isolasi dan identifikasi virus. Isolasi penyebab dapat dilakukan secara in vitro pada biakan sel dan in vivo pada tunas ayam berembrio. Sementara agen penyebab dapat diidentifikasi menggunakan uji HI, FAT, VN, ELISA dan PCR.
Diagnosa Banding
Berbagai penyakit yang mempunyai gejala pernafasan yang sangat mirip dengan IB seperti ND, ILT, SHS atau Snot. Gejala pernafasan pada IB lebih ringan jika dibandingkan dengan ILT, ND dan Snot. Gejala syaraf tidak ditemukan pada IB atau muntah darah seperti ILT. Gangguan produksi telur mirip dengan EDS 76, hanya saja kualitas bagian dalam telur pada EDS tidak terpengaruh.
Pencegahan dan Pemberantasan
Ayam yang sakit atau mati disingkirkan dan dimusnahkan dengan cara dibakar atau dikubur dalam-dalam. Cara efektif adalah melakukan vaksinasi dengan vaksin aktif atau inaktif. Vaksin aktif digunakan sebagai vaksin primer pada ayam broiler dan petelur, sedangkan vaksin mati dalam emulsi minyak digunakan sebagai vaksin ulangan (booster). Aplikasi vaksin dapat diberikan melalui tetes mata, intratrachea atau intranasal. Vaksinasi pada umur 1 atau 2 hari dilaporkan memberikan respon kekebalan pada ayam. Jadwal vaksinasi berikutnya dilakukan pada umur 7-12 atau 6-16 minggu.
0 komentar:
Posting Komentar