AVIAN INFLUENZA (FLU BURUNG)

AVIAN INFLUENZA (FLU BURUNG)

Nama lain: Fowl Plaque, penyakit pilek. Merupakan penyakit menular pada ayam yang ditandai dengan gejala pernafasan dari ringan sampai berat dan disertai penurunan produksi dan kualitas telur.

Etiologi
Avian influenza disebabkan oleh Influenzavirus tipe A dari famili Orthomyxoviridae. Virus influenza tipe B dan C hanya ditemukan pada manusia. Virus influenza tipe A dibagi ke dalam beberapa subtype berdasarkan sifat antigenic hemaglutinin (HA) dan neuraminidase (NA).

Patogenesa
Infeksi virus influenza bervariasi tergantung dari spesies dan umur hospes, status imun hospes, faktor lingkungan adanya infeksi sekunder seperti virus ND, E. coli dan Pasteurella sp, Mycoplasma sp. Ayam dan kalkun merupakan unggas yang dianggap mempunyai kepekaan sama terhadap virus ini meskipun secara percobaan kedua jenis unggas ini kehebatannya berbeda.

Epidemiologi:
Distribusi Geografis
Avian influenza tersebar luas di dunia. Di Indonesia ditemukan hampir di seluruh daerah dan sejak tahun 2003 kasus ini endemis.
Jenis Unggas Terserang
Berbagai jenis unggas dapat terserang, ayam, itik, angsa dan burung-burung peliharaaan. Sedangkan burung liar diperkirakan dapat tertular dan menjadi sumber penyebaran virus (migrasi burung) dari satu tempat ke tempat lainnya.
Avian influenza bersifat zoonosa karena dapat menular pada manusia yang ditandai dengan konjungtivitis. Beberapa strain virus berasal dari manusia dapat menular ke babi dan sebaliknya.

Cara Penularan
Infeksi alami penyakit ini tidak diketahui dengan pasti. Beberapa kasus penyakit terjadi sangat cepat dari flok yang satu ke flok yang lainnya. Dilaporkan terjadi penularan kontak langsung antara kalkun yang terinfeksi dengan kalkun yang peka.
Secara percobaan virus influenza berhasil diisolasi dari telur ayam terinfeksi yang dieramkan. Peranan hewan lain seperti babi dan beberapa jenis unggas atau burung liar telah diduga ikut berperanan dalam penularan penyakit.
Morbiditas dan Mortalitas
Tingkat morbiditas dan mortalitas bervariasi tergantung jenis unggas dan umur terserang, keganasan virus, lingkungan dan infeksi ikutan. Unggas terserang virus influenza ganas ditandai dengan tingkat morbiditas dan mortalitas dapat mencapai 100 %.

Gejala Klinis
Unggas terserang virus yang ganas menimbulkan gejala klinis klasik dengan kematian mendadak. Gejala lainnya seperti gejala pernafasan yang hebat, bersin, ngorok, depresi, unggas sering bergerombol pada satu tempat, keluar air mata, radang sinus, oedema kepala dan muka, jengger dan pial sianosis, diare dan gejala syaraf.
Virus yang tidak ganas sering menimbulkan masalah terutama pada kalkun, ditandai dengan produksi telur menurun bahkan berhenti dan diikuti gejala pernafasan, depresi dan radang sisnus (sinusitis).

Perdarahan subcutan area kaki

Proventriculus ptechie haemorrhage & Pulmo kongesti

Diagnosa
Avian influenza dapat didiagnosa berdasarkan epidemiologi, gejala klinis, perubahan patologis dan isolasi virus. Isolasi virus dapat dilakukan secara in vivo pada telur ayam berembrio dan in vitro pada biakan sel. Virus dapat diidentifikasi menggunakan uji serologis seperti hemaglutinasi (HA) dan hambatan hemaglutinasi (HI), CFT, FAT, AGP. Antibody dideteksi dengan single radial hemolysis dan ELISA.

Diagnosa Banding
Ada beberapa penyakit yang mempunyai gejala klinis yang sangat mirip seperti ND, Chlamydia, CRD, dan penyakit bakterial lainnya.
Pencegahan dan Pemberantasan
Tidak ada obat yang efektif untuk mengatasi penyakit ini. Tindakan pencegahan yang dilakukan adalah vaksinasi dan desinfeksi kandang. Ayam-ayam tertular dimusnahkan dengan dibakar atau ditanam yang dalam.
Vaksinasi dilakukan dengan vaksin inaktif polivalen atau monovalen dengan adjuvant dilaporkan mampu merangsang pembentukan antibody dan terlindung dari serangan penyakit, penurunan produksi telur dan kematian.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Kesehatan unggas © 2011 Design by Drh. Gusti Made | Sponsored by Gusti Nyoman S.Kom