Penanganan Penyakit Pernafasan

Penanganan Penyakit Pernafasan

Akibat yang ditimbulkan penyakit pernapasan dapat mempengaruhi produktivitas ayam, oleh karena itu penanganannya harus dilakukan dengan cepat & tepat.

1. Penanganan saat terjadi kasus
a. Identifikasi penyebab
Cari penyebab kasus penyakit pernapasan, karena faktor non infeksius (contoh ventilasi udara kurang atau kadar amonia terlalu tinggi) atau infeksi penyakit. Identifikasi yang salah berakibat pada penanganan yang salah. Hal inilah yang kadang menyebabkan kasus penyakit sulit diatasi.
Pada kasus karena penyakit, juga harus dilakukan diagnosa secara cepat dan tepat. Hal tersebut terkait dengan pemilihan antibiotik yang sesuai untuk penanganan penyakit.
b. Isolasi & seleksi
Seleksi/ culling atau afkir ayam yang telah menunjukkan infeksi parah, hal ini lebih baik dilakukan untuk meminimalkan penyebaran atau penularan bibit penyakit antar ayam. Jika merasa sayang untuk diafkir, peliharalah di kandang isolasi.
c. Pemberian antibiotik
Setelah diagnosa tepat dan telah diketahui penyebabnya, berikan antibiotik sesuai penyakit dan tingkat keparahan penyakit. Contohnya pada kasus CRD, jangan memberikan obat dari golongan penisillin, karena penisillin bekerja secara inhibisi (menghambat) pembentukan dinding sel sedangkan Mycoplasma tidak memiliki dinding sel.
Pada kasus yang parah, pilih antibiotik dengan metode aplikasi suntikan untuk mempercepat penyembuhan penyakit. Atau bisa juga dilakukan kombinasi pemberian antibiotik melalui air minum dan injeksi. Pilihan antibiotik yang dapat digunakan untuk pengobatan CRD & korisa yaitu.
Yang perlu diperhatikan pada saat pemberian obat adalah ketepatan pemilihan obat sesuai penyakit yang menyerang, ketepatan dosis, lama waktu kontak obat dan kualitas air minum.
d. Pemberian vitamin
Terapi supportif dengan pemberian multivitamin pada malam hari setelah pengobatan, diharapkan dapat mempercepat pemulihan kondisi tubuh ayam.
e. Perbaikan manajemen pemeliharaan dan biosekuriti dilakukan secara ketat

2. Penanganan untuk mencegah terjadinya kasus penyakit
Agar penyakit pernapasan karena faktor infeksius sekaligus non infeksius dapat dicegah perlu dilakukan program gabungan yang komprehensif yaitu :
a. Lingkungan kandang nyaman
Ayam akan nyaman jika tatalaksana pemeliharaan ayam dilakukan dengan baik. Struktur kandang yang perlu diperhatikan agar ayam nyaman yaitu tipe dan ketinggian lantai kandang, bahan dan model atap, jarak antar kandang dan arah kandang. Jika struktur kandang telah dibangun dengan baik, kita akan dengan mudah mengatur hal-hal berikut:
• Suhu dan kelembaban
Agar kondisi kandang nyaman, lakukan pengecekan suhu dan kelembaban dengan termohygrometer yang dipasang di tengah kandang. Atau dapat juga dilihat dari tingkah laku ayam, jika ayam aktif maka kondisi kandang telah nyaman.
• Kecepatan aliran angin
Penambahan exhaust fan atau blower dapat membantu sirkulasi udara. Dalam pemakaiannya harus memperhatikan arah dan kecepatan angin. Kecepatan aliran angin yang menerpa tubuh ayam tidak lebih dari 2,5-3 m/detik untuk ayam dewasa dan untuk ayam kecil (masa brooding) tidak boleh lebih dari 0,3-0,6 m/detik.
• Kontrol debu dan ammonia
Pilih bahan litter yang mudah menyerap air dan tidak menimbulkan debu. Sebelum bahan litter digunakan desinfeksi terlebih dahulu. Agar litter tidak mudah basah hati-hati saat penggantian air minum, periksa kondisi atap jangan sampai ada yang bocor terutama saat musim hujan, atur kepadatan kandang dan lakukan pembalikan litter atau penambahan litter baru.
Manajemen litter yang baik dapat meminimalkan amonia yang berlebih
• Kepadatan kandang
Kepadatan kandang yang berlebih akan meningkatkan kompetisi antar ayam dalam mendapatkan oksigen, ransum dan air minum. Oleh karenanya atur kapasitas kandang, jangan sampai berlebihan. Secara normal 1 m2 bisa digunakan untuk 6-8 ekor atau 15 kg berat badan ayam broiler dewasa.

b. Program kesehatan
Karena tingkat kerugian akibat serangan korisa lumayan besar dan ayam yang pernah terserang bersifat carrier (pembawa), vaksinasi bisa menjadi pilihan sebagai tindakan pencegahan.
Vaksinasi ayam layer dilakukan pada umur 6-8 minggu dan diulangi 16-18 minggu. Pada kondisi khusus misalnya ayam masih sering terserang pada masa produksi, vaksinasi dapat dilakukan 3 kali pada masa pullet (sebelum masuk masa produksi). Sedangkan vaksinasi ayam broiler pada umur 1-2 minggu. Akan lebih tepat bila jadwal vaksinasi disesuaikan dengan kondisi di peternakan setempat, paling lambat 3-4 minggu sebelum umur serangan penyakit (dapat diamati dari sejarah terjadinya penyakit di farm).
Pemberian multivitamin disaat kondisi rawan (misalnya perubahan musim/ cuaca, saat pindah kandang, saat awal produksi atau puncak produksi) dapat meningkatkan kondisi tubuh ayam. Pemberian antibiotik saat terjadi kasus CRD atau korisa yang merebak di farm tetangga yang lokasinya berdekatan dengan farm kita dapat menjadi cleaning program (pemberian antibiotik sebagai usaha pencegahan).

c. Biosekuriti
Sanitasi dan desinfeksi yang dilakukan secara rutin dapat mengurangi populasi bibit penyakit yang berada di sekitar ayam. Langkah-langkah biosekuriti yang dapat dilakukan yaitu:
•Pencucian dan desinfeksi peralatan kandang (tempat ransum, tempat minum) secara rutin
•Semprot kandang setiap 1-2 minggu sekali dengan menggunakan desinfektan seperti Antisep, Neo Antisep atau Zaldes. Saat terjadi kasus semprot kandang sebaiknya diperketat, hati-hati saat penyemprotan jangan mengenai larutan obat/vitamin
•Sanitasi air minum menggunakan Antisep, Neo Antisep atau Desinsep secara rutin dapat mencegah penularan penyakit melalui air minum, selain itu meminimalkan cemaran bakteri E. coli. Saat terjadi kasus CRD kompleks, sanitasi air minum dapat dilakukan malam hari setelah pengobatan
•Saat kontrol ayam sehari-hari, awali dari ayam berumur muda ke ayam tua. Hal ini untuk meminimalkan penularan penyakit terutama jika pemeliharaan ayam tidak menerapkan sistem all in all out pada farm broiler atau one age farming pada farm layer
•Pekerja kandang harus disiplin menggunakan alas kaki atau baju khusus untuk bekerja di farm, cuci tangan dan desinfeksi alas kaki saat akan pindah ke kandang lain
•Tamu asing yang tidak berkepentingan tidak diijinkan untuk memasuki areal kandang

Perbaikan genetik dan tingginya produktivitas ayam, berdampak pada makin sensitifnya ayam terhadap perubahan lingkungan dan penyakit terutama penyakit pernapasan. Praktek manajemen pemeliharan ayam yang dilakukan dengan baik, didukung biosekuriti yang ketat dan program vaksinasi sesuai sejarah penyakit akan mampu menekannya.

1 komentar:

{ Unknown } at: 20 April 2015 pukul 07.58 mengatakan...

terimakasih infonya pak.. salam

http://www.anakayam.co

Posting Komentar

 

Kesehatan unggas © 2011 Design by Drh. Gusti Made | Sponsored by Gusti Nyoman S.Kom